Selasa, 23 September 2008

SOAL-SOAL AKUNTANSI

1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal ?
A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam
Buku Besar.
B. Untuk memastikan bahwa jumlah debit total sama dengan jumlah kredit
total.
C. Untuk mendapatkan suatu catatan kronologis dari seluruh transaksi.
D. Untuk membantu penyiapan Laporan Keuangan.
2. Posting atau pemindahbukuan adalah proses pemindahan informasi dari :
A. Jurnal ke Neraca Saldo
B. Buku Besar ke Neraca Saldo
C. Buku Besar ke Laporan Keuangan
D. Jurnal ke Buku Besar
3. Di antara kejadian berikut mana yang bukan merupakan transaksi usaha ?
A. Penyetoran sejumlah uang oleh pemilik untuk kepentingan usaha.
B. Pembelian Bahan Baku secara tunai.
C. Penjualan Barang Dagangan secara kredit.
D. Kenaikan Suku Bunga Pinjaman di Bank.
4. Di antara persamaan berikut mana yang bukan merupakan persamaan
akuntansi ?
A. Aktiva = Utang + Modal
B. Ekuitas Pemilik = Aktiva - Ekuitas Kreditur
C. Aktiva - Kewajiban = Ekuitas Pemilik
D. Aktiva + Ekuitas Kreditur = Modal
5. Pembelian Perlengkapan Kantor secara kredit akan mempengaruhi
persamaan akuntansi sebagai berikut :
A. Aktiva bertambah dan Utang Bertambah
B. Aktiva bertambah dan Modal Berkurang
C. Aktiva bertambah dan Modal Bertambah
D. Aktiva, Utang dan Modal tidak berubah
6. Mana di antara pernyataan berikut yang tidak tepat ?
A. Mendebit artinya memasukkan suatu jumlah ke sisi kiri sebuah perkiraan
B. Mendebit suatu perkiraan berarti menambah saldo perkiraan yang
bersangkutan
C. Mengkredit adalah memasukkan suatu jumlah ke sisi sebelah kanan suatu
perkiraan.
D. Mengkredit suatu perkiraan belum tentu mengurangi saldo perkiraan
tersebut.
7. Pembelian tanah secara tunai akan dicatat sebagai :
A. Debit pada Kas dan Kredit pada Tanah.
B. Debit pada Kas dan Debit pada Tanah.
C. Debit pada Tanah dan Kredit pada Kas.
D. Kredit pada Kas dan Kredit pada Tanah.
8. Mana di antara penyataan berikut yang tidak tepat ?
A. Kas mempunyai saldo normal debit
B. Piutang mempunyai saldo normal debit
C. Modal mempunyai saldo normal debit
D. Utang mempunyai saldo normal kredit
9. Perkiraan yang dikredit untuk penerimaan kas dari pelanggan adalah :
A. Kas
B. Utang
C. Pendapatan Jasa
D. Piutang
10. Suatu usaha memiliki Kas sebesar Rp 6.000, Wesel Bayar Rp 5.000, Utang
Rp 8.600, Pendapatan Jasa Rp 14.000 dan Beban Sewa Rp 3.600.
Berdasarkan data di atas berapakah jumlah kewajiban totalnya ?
A. Rp 11.000
B. Rp 13.600
C. Rp 19.600
D. Rp 27.600
11. Sebuah perusahaan di mulai pada bulan April dengan perlengkapan kantor
sebesar Rp 1.600.000, selama bulan itu perusahaan membeli perlengkapan
sebesar Rp 2.900.000. Pada tanggal 30 April perlengkapan yang masih ada
sebesar Rp 2.100.000. Beban perlengkapan untuk periode tersebut adalah :
A. Rp 2.100.000
B. Rp 2.400.000
C. Rp 2.900.000
D. Rp 4.500.000
12. Siklus Akuntansi terdiri dari langkah-langkah berikut :
a. Melengkapi Neraca Lajur
b. Menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat jurnal penyesuaian
c. Menyiapkan neraca sisa setelah penutupan buku
d. Menjurnal dan memindahbukukan transaksi-transaksi kas
e. Menyiapkan Laporan Keuangan
f. Menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat Jurnal Penutup
Susunan yang tepat adalah :
A. a, b, c, d, f, e
B. d, a, c, b, f, e
C. c, d, f, a, b, e
D. d, a, e, b, f, c
13. Neraca Lajur adalah :
A. Jurnal
B. Buku Besar
C. Laporan Keuangan
D. Sarana yang digunakan untuk melengkapi Siklus Akuntansi
14. Manfaat Neraca Lajur adalah :
A. Mengetahui perkiraan mana yang perlu disesuaikan
B. Mengikhtisarkan pengaruh dari seluruh transaksi pada periode itu
C. Membantu penyiapan Laporan Keuangan
D. Jawaban A, B dan C benar
15. Perkiraan manakah yang tidak ditutup ?
A. Beban Perlengkapan
B. Asuransi dibayar di muka
C. Pendapatan Bunga
D. Pengambilan Pribadi Pemilik
Latihan Soal 1
PERSAMAAN AKUNTANSI :
Susunlah transaksi-transaksi berikut ke dalam persamaan akuntansi :
a. Budi memulai usahanya dengan menginvestasikan yang berikut ini sebagai
modal awal Uang Tunai Rp 5.000.000 dan Peralatan Rp 1.000.000
b. Dibeli secara kredit dari Toko Maju peralatan seharga Rp 600.000
c. Diselesaikan pekerjaan untuk pelanggan, biaya pengerjaan diperhitungkan
sebesar Rp 900.000 untuk jumlah tersebut telah dikirimkan tagihannya.
d. Diterima tunai hasil pekerjaan yang diselesaikan untuk pelanggan sebesar Rp
1.000.000
e. Dibayar rupa-rupa biaya sebesar Rp 120.000
f. Budi mengambil uang tunai dari perusahaan untuk kepentingan pribadinya
sebesar Rp 300.000
g. Dibayar sejumlah Rp 200.000 untuk peralatan yang dibeli pada Toko Maju
(Transaksi b)
Latihan Soal 2
Ibu Citra mendirikan usaha fitness centre pada tanggal 1 Mei 2002.
Berikut ini transaksi-transaksi usaha Fitness Centre Citra pada bulan pertama
operasi Mei 2002 :
Mei 1 Citra menginvestasikan uang tunai sejumlah Rp 16.800.000 ke dalam
usaha
Mei 4 Dibayar di muka sewa untuk bulan Mei s/d Juli Rp 7.200.000
Mei 5 Dibeli peralatan seharga Rp 20.000.000 dari PT. Bona, dari jumlah
tersebut sebanyak Rp 5.000.000 dibayar tunai, sisanya akan dibayar
secara berangsur-angsur.
Dilakukan penjualan jasa fitness kepada pelanggan dan diterima Rp.
Mei 6
6.600.000 tunai.
Mei 7 Dilakukan penjualan jasa fitness kepada pelanggan secara kredit sebesar
Rp. 4.000.000 .
Mei 8 Dibayar rupa-rupa biaya Rp 248.000
Mei 9 Diterima Rp 1.800.000 dari piutang usaha
Mei 10 Citra mengambil uang dari perusahaan sebanyak Rp 420.000 untuk
keperluan pribadinya
Mei 14 Citra menambah investasinya sebanyak Rp 600.000 berupa uang tunai
ke dalam perusahaan
Mei 25 Citra memperbaiki mobilnya dengan menggunakan uang pribadi Rp
200.000
Mei 27 Diterima Rp 600.000 dari piutang usaha
Mei 28 Citra mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan pribadinya Rp
60.000
Mei 28 Dibayar utang usaha kepada PT. Bona Rp 3.000.000
Keterangan tambahan pada 31 Mei 2001 :
• Atas peralatan harus diadakan penyusutan untuk bulan Mei sebanyak 1%
dari harga perolehannya
• Gaji pegawai untuk bulan Mei sebesar Rp 1.600.000 akan dibayar pada 1
Juni
Diminta :
a. Buatlah Jurnal untuk transaksi-transaksi di atas
b. Bukukanlah Jurnal-jurnal di atas ke dalam perkiraan-perkiraan yang sesuai
c. Susunlah sebuah Neraca Saldo per 31 Mei 2001
d. Siapkan Neraca Lajur dan masukkan Neraca Saldo di atas
e. Buatlah ayat-ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Mei 2001 dan bukukanlah ke
dalam perkiraan-perkiraan buku besar yang sesuai
f. Lengkapi Neraca Lajur
g. Dengan pertolongan Neraca Lajur itu susunlah Neraca.
h. Buatlah ayat-ayat Jurnal Penutup dan bukukanlah ke dalam perkiraan-
perkiraan Buku Besar
i. Susunlah Neraca Saldo Penutupan per 31 Mei 2001.
Daftar Perkiraan Buku Besar Fitness Center Citra
101 Kas 301 Modal Citra
102 Piutang Usaha 302 Pengambilan Pribadi Citra
103 Sewa Dibayar Dimuka 401 Pendapatan Jasa Fitness
121 Peralatan 501 Biaya Sewa
122 Akumulasi Penyusutan Peralatan 502 Biaya Gaji
201 Utang Usaha 504 Biaya Penyusutan Peralatan
202 Gaji Terutang 505 Biaya Rupa-Rupa

AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.

  • Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.

  • Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.

  • Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

  • Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.

  • Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan adalah IAI, Bapepam, BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor) serta para pemakai laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat waktu).


Kerangka Konseptual Akuntansi dan Profesi Akuntan

  1. Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaannya, manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip atau metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat kondisi ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan transaksi-transaksi operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam praktik akuntansi di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Kerangka dasar akuntansi dan pelaporan keuangan ditetapkan sebagai maksud untuk mendefinisikan secara luas tentang tujuan, istilah dan konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik akuntansi yang pada akhirnya sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup dan batas-batas akuntansi dan laporan keuangan.

  2. Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1) Tujuan laporan keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal.

  3. Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat karakteristik laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada pemilik, distribusi kepada pemilik.

  4. Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak yang berkarier dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan publik dan para pemakai laporan.


Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas

  1. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri atas berikut ini.

    1. Laporan Laba Rugi.

    2. Laporan Perubahan Ekuitas.

    3. Laporan Neraca.

    4. Laporan Arus Kas.

  1. Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan kebiasaan akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunnya. Oleh sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keuangan mengandung keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut.

    1. Bersifat Historis.

    2. Bersifat Umum.

    3. Pemakaian taksiran dan pertimbangan pribadi.

    4. Berisi informasi yang material saja.

    5. Bersifat konservatif.

    6. Menekankan pada makna ekonomis, tidak pada bentuk hukumnya.

    7. Menggunakan istilah teknis akuntansi.

    8. Mengandung berbagai alternatif metode akuntansi.

    9. Tidak dapat menyajikan informasi kualitatif yang bersifat nonkeuangan.

  1. Penyajian laporan laba rugi dapat dilakukan dalam 2 bentuk sebagai berikut.

    1. Bentuk multiple step (langkah bertahap).

    2. Bentuk single step (langkah tunggal).

  2. Dalam bentuk Langkah Bertahap laporan laba rugi berisi informasi sebagai berikut.

    1. Penjualan.

    2. Harga Pokok Penjualan atau Beban Penyediaan Jasa.

    3. Laba Kotor.

    4. Beban Usaha.

    5. Laba Usaha.

    6. Pendapatan dan Beban Lain-lain.

    7. Laba Sebelum Pos Luar Biasa.

    8. Pos-pos Luar Biasa.

    9. Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi.

    10. Laba Sebelum Pajak Penghasilan.

    11. Pajak Penghasilan.

    12. Laba Bersih.

  3. Dalam laporan laba rugi bentuk langkah tunggal hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu laba bersih.

  4. Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan ini dapat digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi perubahan jumlahnya tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut Laporan Perubahan Laba Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi pada pos Laba Ditahan saja. Namun, apabila perubahan juga terjadi pada pos-pos modal pemilik yang lain maka perlu disusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap.

Pos-pos Luar Biasa

  1. Para akuntan (termasuk IAI) sekarang cenderung untuk menggunakan konsep all-inclusive dalam penyusunan perhitungan laba rugi untuk suatu perusahaan.

  2. Satu-satunya pos juga dibebankan atau dikredit langsung ke rekening Laba Ditahan adalah penyesuaian periode sebelumnya yang diakibatkan karena koreksi kesalahan, dan perubahan akuntansi tertentu yang memerlukan penyusunan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.

  3. Seluruh laba atau rugi luar biasa dan yang jarang terjadi langsung ditutup ke rekening Ikhtisar Laba rugi dan dilaporkan dalam perhitungan laba rugi.

  4. Transaksi yang tidak biasa, material, dan jarang terjadi disajikan secara terpisah sebagai kelompok pos-pos luar biasa. Pos-pos lain yang jumlahnya material, tetapi tidak dapat dikelompokkan sebagai pos luar biasa dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah.

  5. Penyesuaian kumulatif yang terjadi akibat perubahan prinsip akuntansi diungkapkan secara terpisah sebelum laba bersih.

  6. Penghentian segmen kegiatan dari suatu perusahaan diklasifikasikan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi sesudah laba dari kegiatan yang terus berjalan dan sebelum pos-pos luar biasa.

Neraca

  1. Neraca adalah laporan yang menunjukkan posissi keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan ini meliputi keadaan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara menghubungkan pos-pos tertentu dlam neraca, kita dapat menilai keadaan likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Oleh karena itu, neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan klasifikasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

  2. Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.

    1. Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas.

    2. Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah.

    3. Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya lebih pendek disajikan di bawahnya.

    4. Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.

    5. Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya. Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.

    6. Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang harus mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka panjang yang bersangkutan, seperti tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.

    7. Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.

  3. Neraca dapat disusun dengan menggunakan bentuk akun (rekening) atau bentuk laporan. Dalam bentuk rekening (bentuk skontro) aktiva dilaporkan pada sisi sebelah kiri dan kewajiban serta modal pemilik pada sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, bagian aktiva, kewajiban dan modal pemilik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah). Bentuk laporan ini lebih populer karena dapat membandingkan 2 buah neraca atau lebih untuk tahun-tahun yang berurutan.

Catatan Atas Laporan Keuangan

  1. Selain pos-pos yang terdapat dalam buku besar perusahaan, dalam neraca juga perlu disajikan informasi tambahan yang dapat berupa peristiwa bersyarat, kebijaksanaan penilaian dan kebijaksanaan akuntansi yang digunakan, kontrak-kontrak jangka panjang dan peristiwa kemudian.

  2. Teknik penyajian informasi tambahan dapat dilakukan dalam bentuk tanda kurung, catatan kaki, skedul pendukung, referensi silang dan rekening kontra.


Ruang Lingkup Laporan Arus Kas

  1. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

  2. Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi sumber dan penggunaan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta rekonsiliasi kas di awal periode dengan kas di akhir periode ditambah saldo setara kas.

  3. Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.

  4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.

  5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

  6. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

  7. Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari aktivitas produksi normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa.

  8. Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aktiva tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi.

  9. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Penggunaan Laporan Arus Kas

  1. Laporan arus kas merupakan laporan yang relatif masih baru, efektif berlaku di Indonesia sejak tahun 1994. Laporan arus kas dapat disusun dengan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. PSAK No.2 mengimbau agar laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung.

  2. Klasifikasi arus kas bervariasi di antara berbagai negara. Tetapi pada umumnya terdapat 3 kategori arus kas, yaitu (1) arus kas dari aktivitas operasional, (2) arus kas dari aktivitas investasi, dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan (financing). Standar akuntansi Inggris membuat klasifikasi arus kas yang paling lengkap. Di Inggris arus kas dikelompokkan menjadi delapan kategori.

  3. Ada delapan pola arus kas. Arus kas operasional yang positif menunjukkan kondisi keuangan lebih baik dari pada arus kas operasional yang negatif. Arus kas investasi yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melakukan perluasan usaha, sedangkan apabila arus kas investasi negatif menggambarkan perusahaan berusaha mencari dana untuk menutup defisit arus kas operasional. Arus kas pendanaan yang positif menunjukkan perusahaan mencari sumber pendanaan dari luar untuk menutup defisit arus operasional atau untuk melakukan ekspansi. Sedangkan arus kas pendanaan yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melunasi pinjaman kepada para kreditor atau mengembalikan modalnya kepada para pemegang saham.

PENGERTIAN DASAR-DASAR AKUNTANSI

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

ARTICLE INDEX


Pengertian teori akuntansi
Definisi akuntansi
Pengertian teori akuntansi
Perspektif teori akuntansi
All Pages

Accounting Theory

Pengertian Teori Akuntansi

Pendahuluan

Akuntansi dapat dipandang sebagai seni (art), sains (science), atau teknologi. Penempatan seperangkat pengetahuan akuntansi ke dalam salah satu kategori tersebut menentukan karakteristik teori akuntansi.

Karakteristik seni:

  • Keterampilan mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu konsep/pengetahuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat, dan pertimbangan (judgment).
  • Keahlian dan pengalaman untuk memilih perlakuan terbaik dalam rangka mencapai suatu tujuan.
  • Nilai (moral, ekonomik, dan sosial) menjadi basis pertimbangan.

Karakteristik akuntansi sebagai seni:

  • Akuntansi sebagai bidang pengetahuan keterampilan, keahlian, dan kerajinan yang menuntut praktik untuk menguasainya.
  • Akuntansi menuntut pertimbangan (judgment) dalam penerapannya.
  • Pertimbangan harus dituntun oleh pengalaman dan pengetahuan (profesionalisma).

Karakteristik sains:

  • Pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial seperti apa adanya dengan metoda ilmiah.
  • Menguji dan menetapkan kebenaran penjelasan atau pernyataan tentang suatu masalah.
  • Bebas nilai (value-free).
  • Karakteristik: koherensi, korespondensi, keterujian, dan keuniversalan.

Karakteristik akuntansi sebagai sains:

  • Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara objektif, apa adanya, dan bebas nilai.
  • Penjelasan dinyatakan dalam bentuk aksioma, proposisi, prinsip umum, atau hipotesis yang tidak langsung berkaitan dengan kebijakan (praktik).
  • Pertimbangan dan penyimpulan dituntun oleh kaidah ilmiah (rules of science).

Karakteristik teknologi:

  • Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat. Teknologi meliputi teknologi lunak.
  • Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu masyarakat pada suatu saat untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapinya sesuai dengan budaya dan nilai yang dianut.
  • Perekayasaan melekat pada proses pemikiran untuk menentukan cara terbaik.

Karakteristik akuntansi sebagai teknologi:

  • Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik.
  • Perekayasaan pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan negara.
Akuntansi dan teori akuntansi: sains atau teknologi?
Print E-mail